Biografi Ki Hajar Dewantara Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

Posted on

Biografi Ki Hajar Dewantara Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya – Siapa yang tidak pernah mendengar sosok pahlawan yang satu ini! Benar sekali! Bapak Pendidikan Indonesia. Siapa lagi kalo bukan Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah salah satu sosok penting dalam dunia pendidikan Indonesia.

Jadi, spesial pada edisi 17 Agustus tahun ini, admin akan mengenang jasa beliau melaui artikel mengenai biodata Ki Hajar Dewantara berikut ini. Semoga bermanfaat bagi sahabat BDBI semua ya. 😀

Jangan lupa, berkat beliau juga lho…hingga sekarang kita masih bisa ‘mengenyam’ pendidikan dengan bebas dan tenang. Sahabat bisa membaca artikel ini sambil belajar dengan santai, tanpa takut para penjajah. Ya kan? Ya dong? 😀 Yuk ah…langsung aja…let’s check it out!

[infobox style=”alert-gradient”]

Biografi Ki Hajar Dewantara Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

Biografi Ki Hajar Dewantara Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

Raden Mas Soewardi Soeryaningrat was born in Yogyakarta on May 2nd 1889. He came from Pakualaman family, the son of GPH Soerjaningrat, grandson of Pakualam III and grew up in a family of Yogyakarta Kingdom.

Then, in 1922 when he was 40 years old (according to the count of Caka Year), Raden Mas Soewardi Soeryaningrat changed his name to Ki Hadjar Dewantara.

Since that time, he was no longer using a knighthood in front of his name. Based on the Indonesian spelling in since 1972, its name is misspelled as Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara ever studied at Europeesche Lagere School (ELS) at the Dutch colonial era it is an elementary school in Indonesia.

After graduating from ELS, then he went to STOVIA (Bumiputera Medical School) is a school for the education of indigenous doctors in Batavia in the Dutch colonial era. This time it became the Faculty of Medicine, University of Indonesia. Although he did not could not complete his education because of illness.

Ki Hajar Dewantara worked as a writer and journalist in various newspapers, such as: Tjahaja Timoer, Midden Java, De Expres, Sediotomo, Kaoem Moeda, Poesara, and Oetoesan Indies. His writing is very communicative and brave with anti-colonial spirit.

Besides work as a writer, he is also active in social and political organizations. Since 1908, the beginning of the Boedi Utomo (BO), he was active in the propaganda section to socialize and Indonesian public awareness about the importance of a sense of unity in the nation.

Not only that, it turns Ki Hajar Dewantara also known as a prominent pioneer of education for the natives of Indonesia from the Dutch colonial era.

In fact, he managed to establish a school of the National University Student Park (National Institute of Taman Siswa Onderwijs) on July 3rd 1922.

At first the Dutch colonial government attempted to deter his plan. Dutch government issued a Wild School Ordinance on October 1st 1932. However, because of his persistence and struggle, the ordinance was finally lifted.

The college emphasizes a sense of nationality to indigenous education so that they love the nation and homeland and fight for independence.

Ki Hajar Dewantara’s been appointed as Minister of Teaching Indonesia referred to as the Minister of Education, Teaching and Culture in the cabinet of the first Republic of Indonesia.

For his service pioneered education in Indonesia, in 1957 he received an honorary doctorate (doctor honoris causa, Dr.H.C.) of the University of Gadjah Mada (UGM).

Finally, he was declared as Father of National Education of Indonesia, as well as his birth day serves as National Education Day.

Ki Hajar Dewantara died on 26th April 1959 in Yogyakarta. He was buried at the Taman Wijaya Brata, tombs for Taman Siswa’s family. His face was also immortalized on the Indonesian currency denomination of old 20,000 rupiahs.

Brief Biography of Ki Hajar Dewantara

Full Name: Raden Mas Soewardi Soerjaningrat

Other Names: Ki Hajar Dewantara, Father of Education, and Ki Hadjar Dewantara

Profession: Education Leaders

Religion: Islam

Place of Birth: Yogyakarta

Date of Birth: Thursday, May 2nd 1889

Zodiac: Taurus

Nationality: Indonesia

Wife: Nyi Sutartinah

Date of Death: April 26th 1959

Died Age: 69 years

Grave: Taman Wijaya Brata

Motto of Ki Hadjar Dewantara
  • Ing Ngarso Sung Tulodo
  • Ing Madyo Mangun Karso
  • Tut Wuri Handayani
The most famous Posts of Ki Hajar Dewantara

If I A Dutch (Als ik een Nederlander was)

“If I were a Dutchman, I will not hold parties independence in a country that had we took his own independence. Parallel to the path of such thoughts, not only unfair, but also inappropriate to send the inlander made donation to fund the celebration. The idea to implement the celebration of that should be insulting them, and now we also dredging their gun. Let’s go ahead insult outwardly and inwardly it! If I were a Dutchman, it is particularly offended me and fellow countrymen is the fact that inlander required to participate sponsor an activity without the slightest interest for him”.

Source: De Expres, July 13th 1913

[/infobox]

Arti dari Biografi Ki Hajar Dewantara Dalam Bahasa Inggris

Contoh Biografi Ki Hajar Dewantara Dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Raden Mas Soewardi Soeryaningrat dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei tahun 1889. Beliau berasal dari lingkungan keluarga Pakualaman, putra dari GPH Soerjaningrat, cucu dari Pakualam III dan dibesarkan di lingkungan keluarga kraton Yogyakarta.

Barulah pada tahun 1922 saat beliau berusia 40 tahun (menurut hitungan Tahun Caka), Raden Mas Soewardi Soeryaningrat mengubah namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Semenjak saat itu pula,beliau tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Berdasarkan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972 namanya dieja menjadi Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara pernah bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) yang mana pada saat zaman penjajahan Belanda itu adalah sekolah dasar di Indonesia.

Setelah lulus dari ELS, kemudian beliau bersekolah di STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) yaitu sebuah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda. Saat ini sekolah beliau menjadi menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Meskipun beliau tidak tidak dapat menyelesaikan pendidikannya karena sakit.

Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai penulis dan wartawan diberbagai surat kabar, seperti: Tjahaja Timoer, Midden Java, De Expres, Sediotomo, Kaoem Moeda, Poesara, dan Oetoesan Hindia. Tulisan beliau sangat komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial.

Selain bekerja sebagai penulis, beliau juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak tahun 1908, awal berdirinya Boedi Oetomo (BO), beliau aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya rasa persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

Tidak hanya itu, ternyata Ki Hajar Dewantara juga dikenal sebagai seorang tokoh pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Bahkan, beliau berhasil mendirikan sebuah sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institut Taman Siswa) pada tanggal 3 Juli tahun 1922.

Pada awalnya pemerintah kolonial Belanda berupaya untuk menghalangi niat beliau. Pemerintahan Belanda mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada tanggal 1 Oktober tahun 1932. Namun berkat kegigihan dan perjuangannya, ordonansi tersebut akhirnya dicabut.

Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada pribumi agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.

Ki Hajar Dewantara pernah diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia disebut sebagai Menteri Pendidikan, pada kabinet Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama Republik Indonesia.

Atas jasanya merintis pendidikan di Indonesia, pada tahun 1957 beliau mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Beliau akhirnya dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, sekaligus juga hari kelahiran beliau dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 26 April tahun 1959 di Yogyakarta. Beliau dimakamkan di Taman Wijaya Brata, makam untuk keluarga Taman Siswa. Wajah beliau juga diabadikan pada lembaran mata uang Indonesia pecahan 20.000 rupiah lama.

Arti dari Biodata Singkat Ki Hajar Dewantara

Nama Lengkap: Raden Mas Soewardi Soerjaningrat

Nama Lain: Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan, dan Ki Hadjar Dewantara

Profesi: Tokoh Pendidikan

Agama: Islam

Tempat Lahir: Yogyakarta

Tanggal Lahir: Kamis, 2 Mei 1889

Zodiac: Taurus

Warga Negara: Indonesia

Istri: Nyi Sutartinah

Tanggal Meninggal: 26 April 1959

Usia Meninggal: 69 tahun

Makam: Taman Wijaya Brata

Semboyan Ki Hadjar Dewantara
  • Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi contoh)
  • Ing madyo mangun karso, (di tengah memberi semangat)
  • Tut Wuri Handayani, (di belakang memberi dorongan)
Tulisan Ki Hajar Dewantara yang paling terkenal

[infobox style=”alert-gradient”]

Seandainya Aku Seorang Belanda (Als ik een Nederlander was)

    “Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya”.

Sumber: De Expres , 13 Juli 1913

[/infobox]

Demikianlah biografi Ki Hajar Dewantara dalam bahasa inggris beserta artinya yang dapat kami berikan untuk sahabat setia BDBI semua. Semoga biodata Ki Hajar Dewantara diatas dapat memberikan tambahan informasi yang bermanfaat untuk sahabat semua. Terima kasih. 😀

References: wikipedia.org
Image source: image.google.co.id

Simak juga materi BDBI lainnya:

Gravatar Image
I Love Teaching and Learning English. Bagikan juga artikel diatas, agar bermanfaat juga untuk sahabat Anda. ^_^

3 comments

  1. Ki Hajar Dewantara is really a great man. I proud of his struggling for his nation and people. He cares to his country’s independence and awareness them to love it. more over his attention to develop his people by founding education fond of Taman Siswa in Yogyakarta, in which the education for the Indonesian people was something exclusive at that time.
    Ki Hajar Dewantara sungguh merupakan seorang besar. saya bangga kepadanya atas perjuangannya untuk bangsa dan masyarakatnya. Beliau perduli pada Kemerdekaan Negaranya dan menyadarkan masyarakatnya untuk mencintai bangsanya. lebih-lebih perhatiannya untuk memajukan masyarakatnya dengan mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa di Yogyakarta, yang mana pendidikan bagi orang Indonesia merupakan sesuatu yang ekslusive pada saat itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *